Rabu, 10 Desember 2008

BIODATA

Nama : AFDIANNOOR RAHMANATA ACHMAD
Lahir : BANJARMASIN, 04 JUNI 1974
Pendidikan : SARJANA
-TK Aisyiyah
-SDM XIII
-SMPN 5
-SMAM I
-Pondok Pesantren
-AKTA IV
-Strata I

Perusahaan: PT AFDI INDONESIA
Jabatan : KOMISARIS


Pelatihan:
-Ilmu Al Quran
-Muratthal di LPTQ
-DAD, DAM, DAP, LID, LIN Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
-Jurnalistik se-Indonesia
-LK I HMI Komisariat Uniska
-Ismapeti Fak. Andalas dan Fak.Padjajaran
-Kepemimpinan Mahasiswa-Pemuda Indonesia

Islamic Borneo University

Cita-Cita: PEMIMPIN YANG JUJUR
Simbol: ISLAM AGAMAKU, MUHAMMADIYAH GERAKANKU
Partai Politik: Partai Matahari Bangsa (PMB) No.18 Asas Islam Berkemajuan
Jabatan : Sekretaris PW PMB Kalimantan Selatan
Pelajaran Rutin: Al-Quran dan Hadist
Pengalaman Organisasi : Mantan Ketua Senat Mahasiswa, Mantan Ketua IMM Banjar
Mantan Presidium Mahasiswa Indonesia, Mantan Ketua Mapala Bubalus Bubalis, PW Pemuda Muhammadiyah.
Alamat : Jalan Bandarmasih Kompleks DPR G6
Jalan HKSN Banjarmasin

Silahkan Telepon atau SMS ke No Hp: 085750180661

Tokoh Favorit: (Senang Dilihat Wajahnya dan Gaya Bicaranya)

1.Din Syamsuddin (Ketua PP Muhammadiyah)- Kelahiran NTB
2.Imam Addaruqutni (Ketua Umum PP Partai Matahari Bangsa) -Kelahiran Jatim
3.Anas Urbainingrum(DPP Demokrat) Kelahiran Blitar
4.Jusuf Kalla (Ketua DPP Golkar)-Kelahiran Makassar
5.Jeffrie Goevani (DPP Golkar)-Kelahiran Sumatera
6.Syaifullah Yusuf (Wagub Jatim)-Kelahiran Jatim
7.Yusril Ihza Mahendra (Partai Bulan Bintang)-Kelahiran Bangka Belitung
8.Hatta Rajdasa (Partai Amanat Nasional)- Kelahiran Palembang
9.Tifatul Sembiring (Partai Keadilan Sejahtera)-Kelahiran Bukit Tinggi

Group Band Idola:
1. Ungu
2. ST 12
3. Wali
4. Piterpen
5. Raja

Penyanyi Favorit

1. Iwan Fals
2. Obi Mesakh
3. Yuni Sara
4. Melly Goeslaw
5. Tomi J Pisa
6. Ibet G Ade

Studi Favorit:

1.Ponpes Gontor
2.Islamic Borneo University
3.Al Azhar University

Saudara Kandung:
1. Noor Fatihah Rahmanawati SPd (Guru SMUN/PNS)
2. Noor Aisyiyah Rahmiati,SPd (Guru SMPN/PNS)
3. Afriannoor Miradinata,SPd (Guru SMUN/PNS)

SITUS PARTAI POLITIK

Wibesite/Situs PARTAI POLITIK

18. Partai Matahari Bangsa (PMB),
http://www.pmb.or.id/, 0,50750,
1. Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura),
http://www.hanura.com/, 2,89860,
28. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan* (PDIP),
http://www.pdi-perjuangan.or.id/, 1,87320,
23. Partai Golongan Karya* (Golkar),
http://www.golkar.or.id, 1,87280,
13. Partai Kebangkitan Bangsa* (PKB),
http://www.dpp-pkb.org/, 1,76270,
5. Partai Gerakan Indonesia Raya Gerindra),
http://www.partaigerindra.or.id/, 1,70810,
25. Partai Damai Sejahtera* (PDS),
http://www.partaidamaisejahtera.com/, 1,40870,
44. Partai Buruh,
http://www.partaiburuh.org/, 1,27710,
3. Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia (PPPI),
http://www.partai-ppi.com/, 0,89170,
16. Partai Demokrasi Pembaruan (PDP),
http://www.pdp.or.id, 0,88230,
29. Partai Bintang Reformasi* (PBR),
http://www.pbr.or.id/, 0,82880,
10. Partai Perjuangan Indonesia Baru (PIB),
http://www.partai-pib.or.id, 0,79820,
17. Partai Karya Perjuangan (PKP),
http://www.partaikaryaperjuangan.org/, 0,77660,
11. Partai Kedaulatan,
http://www.partai-kedaulatan.org/, 0,70100,
12. Partai Persatuan Daerah (PPD),
http://www.partaipersatuandaerah.com/, 0,67110,
2. Partai Karya Peduli Bangsa* (PKPB),
http://www.pkpb.net, 0,61850,
7. Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia* (PKPI),
http://www.pkpi.org/, 0,40520,
8. Partai Keadilan Sejahtera* (PKS),
http://www.pk-sejahtera.org, Site-Rank: 3,27250,
6. Partai Barisan Nasional (Barnas),
http://www.partaibarisannasional.org, 0,34870,
4. Partai Peduli Rakyat Nasional (PPRN),
http://www.pprn.or.id/, 0,34440,
20. Partai Demokrasi Kebangsaan* (PDK),
http://www.pdk.or.id/, 0,23070,
21. Partai Republika Nusantara (RepublikaN),
http://www.republikan.or.id/, 0,19740,
43. Partai Sarikat Indonesia (PSI),
http://www.partaisarikatindonesia.org/, 0,15560,
14. Partai Pemuda Indonesia (PPI),
http://www.partaipemudaindonesia.or.id, 0,10060

Kamis, 13 November 2008

PARTAI MATAHARI BANGSA (PMB) NOMOR 18

AFDIANNOOR RAHMANATA ACHMAD, SPt


SEDANG PERFOSE MENGGUNAKAN BAJU SASIRANGAN KHAS KALIMANTAN SELATAN


AFDIANNOOR RAHMANATA ACHMAD, SPt
SEMPAT MENGUASAI BAHASA ARAB, DAN INGGRIS, SERTA BAHASA INDONESIA
SEMPAT PENDIDIKAN DI LEMBAGA PENGEMBANGAN TILAWATIL QURAN (LPTQ), DAN PESANTREN.

CALEG DPRD KALSEL PERIODE 2009-2014


AFDIANNOOR RAHMANATA ACHMAD, SPt
CALEG DPRD KALSEL PERIODE 2009-2014
DAERAH PEMILIHAN KALSEL IV (KAB.TAPIN,HSS,HST)

Jumat, 07 November 2008



AFDIANNOOR RAHMANATA ACHMAD, SPt
SEKRETARIS MAJELIS IMARAH PIMPINAN WILAYAH
PARTAI MATAHARI BANGSA (PMB)
KALIMANTAN SELATAN

Kamis, 12 Juni 2008



waktu berlalu, ketika itu saya bersama rekan-rekan satu kos, mau pergi kuliah sekaligus praktek laboratorium di kawasan Kota Administratib Banjarbaru era 1992-an

Ketika saya masih kecil, era tahun 1980-an di kawasan kampung Desa Belitung Selatan, Banjarmasin Barat (Sekarang Kota Banjarmasin) bersama saudara, dan sepupu... sekarang mereka sudah menjadi orang 'besar' dan insya Allah saya pun berharap dapat menjadi orang 'besar' pula dan dimuliakan oleh ALLAH SWT. amiien



FOTO SAAT MASIH KULIAH ERA 1998

Afdiannoor Rahmanata


Biodata

Nama : AFDIANNOOR RAHMANATA ACHMAD
Lahir : BANJARMASIN, 04 JUNI 1974
Pendidikan : S-1 (Strata Satu)
Fakultas : Pertanian Universitas Islam Kalimantan (Banjarmasin-Kalsel)
Pekerjaan : Swasta
Kekayaan/Aset Pribadi: Rp4 Miliar
Simbol: ISLAM AGAMAKU, MUHAMMADIYAH GERAKANKU
Partai Politik: Partai Matahari Bangsa (PMB)
Jabatan : Sekretaris PW PMB Kalimantan Selatan
Pengalaman Organisasi : Mantan Ketua Senat Mahasiswa, Mantan Ketua IMM Banjar
Mantan Presidium Mahasiswa Indonesia, Mantan Ketua Mapala Bubalus Bubalis
Alamat : Jalan Bandarmasih Kompleks DPR G VI RT 27 No 63 Banjarmasin-Kalsel
: Jalan HKSN Kompleks Surya Gemilang Blok G RT 23 No 27 Banjarmasin-Kalsel
"SAYA Lahir dari keluarga muslim yang taat, Ayah bernama H Achmad Faisal bin H Said (Alm) anak salah satu tokoh Muhammadiyah di Kalimantan Tengah, sedang Ibunda Hj Darsinawati binti H Iskandar anak salah seorang tokoh Nahdlatul Ulama yang juga veteran di Kab. Tapin-HSS-HST" SAYA belajar di pendidikan formal pada perguruan Muhammadiyah, sedang pendidikan Informal di kalangan Islam tradisional...

NOMOR 18


Logo: Partai Matahari Bangsa (PMB)
PMB adalah Pilihanku!!!
JANGAN LUPA PILIH NOMOR 18

Rabu, 28 Mei 2008

cermin 6

Komunitas
Oleh: Afdiannoor Rahmanata
MAKMUR dan sejahtera? Mungkin itulah yang dikehendaki masyarakat Indonesia. Kalau saya dan mungkin anda ingin berpikir tentang kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat maka program dan perencanaan mesti dilibatkan. Kenapa demikian? Sebab dengan progam dan perencanaan segala bentuk apapun meski terlihat hasilnya. Salah satu contohnya, program dan pencanaan untuk memajukan dan mengentaskan masyarakat miskin yakni Komunitas Adat Terpencil (KAT).
KAT merupakan program pemerintah dalam mengentaskan masyarakat yang tertinggal taraf hidupnya, terutama miskin dalam berbagai aspek. Karena itu dari tahun ke tahun pemerintah berupaya meminimalisir anggota masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan. Kalsel salah satu daerah yang memiliki anggota masyarakat miskin, terbukti
Departemen Sosial RI, telah menyediakan dana KAT pada 2004 untuk Kalsel sebesar Rp3,9 miliar dari Rp75 miliar anggaran se-Indonesia, meski tahun 2007 lebih besar dari dana tersebut. Kendati demikian, perencanaan pemerintah pusat yang berinisiatif mebuat konsep pemukiman yang dikaitkan dengan lingkungan masyarakat masih belum didukung oleh pemerintah kabupaten yang menjadi objek proyek dan program tersebut. Tidak adanya dukungan itu, terlihat dari tidak dianggarkannya dana KAT dalam APBD kabupaten setempat. Padahal secara sadar, ikrar untuk mensejahterakan dan memakmurkan masyarakat cukup bergema baik melalui wakil-wakil yang terhormat di legislatif maupun pelaksana teknis lembaga eksekutif di daerah. Mari kita berpikir? Apakah dengan memberikan uang bagi masyarakat miskin kita dikategorikan memberikan kesejahteraan dan kemakmuran. Jawabnya mungkin tidak. Karena sifatnya dapat sesat, namun terpenting dalam upaya jaminan kesejahteraan dan kemakmuran tidak lain mendukung upaya pemerintah pusat, terutama dimulai dari pemerintah daerah dengan memberanikan menganggarkan di APBD kabupaten setempat.
Pemberian kemakmuran dan kesejahteraan pada rakyat, kini hanyalah sebuah wacana yang didengung-dengungkan kaum politisi dan birokrat guna memperoleh kedudukan strategis untuk meniti karier. Faktanya jelas, berapa banyak masyarakat miskin perkoaan/pedesaan mengeluh. Mereka berkata “Masa bodoh dengan pemimpin, yang penting kita bisa cari makan,”. Mau dikemanakan negeri ini, janji pemimpin tidak kunjung tiba. Imbasnya masyarakat dipersalahkan. Dan siapa yang bertanggungjawab?
Dalam kontek ini, cermin bagi kita, apa yang seharusnya diperbuat. Kalau ingin memakmurkan dan mensejahterakan masyarakat jangan tanggung-tanggung, dukung program dan rencana pemerintah pusat melalui dana anggaran daerah. Bukakah penegentasan kemiskinan salah satu tujuan kita. Berbuat yang baik lebih baik gambaran orang memanen padi saat kekeringan dan gersang. Saat masyarakat memerlukan bantu sekuatnya, saat masyarakat tak memerlukan kunjungi atau jalin silaturrahmi itulah jiwa kesatria. Bila ini diterapkan tidak heran negeri kita akan mencapai negeri makmur, aman, sentosa. Jasa akan dikenang. Itulah Baldhatun Tayyibathun Warabbun Ghafur. Lalu Bagaimana hasil KAT.Akankah masayarakat Kalsel dapat mengais hidup makmur dan sejahtera? Wallahubissawab. ***

cermin 5

Umat Islam
Oleh: AFDIANNOOR RAHMANATA
Islam adalah agama yang paling sempurna di muka bumi, dalam surat Al-Maidah sudah dijelaskan tentang penyempurnaan agama dimaksud.
Kendati begitu, banyak umat Islam tidak masuk dalam rangkaian Islam ‘kaffah’ yang merujuk kepada ‘ittiba’ rasul, baik perbuatan, perkataan, dan bentuk Muamallah dalam kehidupan sehari-hari.
Celakanya umat Islam justru menjadi ‘bumper’ kekuasaan, sementara ‘kekuasaan’ itu pun tidak dapat digunakan untuk kepentingan umat Islam. Betapa tidak, Indonesia yang didominasi umat Islam hanya dapat melihat begitu besar kekuasaan itu, justru ‘merobek-robek’ kehidupan umat. Tingkat kemiskinan cukup tinggi, pengangguran merajalela, yang mayoritas adalah umat Islam. Melihat ‘titik merah kekuasan’ cukup jelas, bahwa ‘kekuasaan’ yang diongkrak umat Islam, hendaknya mampu memberikan pencerahan kepada umat Islam, agar bagaimana umat Islam dapat hidup makmur, ekonomi cukup, pekerjaan layak, dan lainnya. Aspek besar kehidupan bernegara, membuktikan bahwa ‘kekuasaan’ di tingkat pemerintahan yang didukung umat Islam belum dapat menjadi ‘pegangan’ umat Islam untuk menjadi baldathun thoyyibatun wa rabbun ghaffur.
Padahal, Islam berasal dari perkataan Arab (aslama, yuslimu, islaman) yang bermaksud tunduk, patuh dan selamat, sejahtera serta damai. Nama Islam itu sendiri adalah diberi oleh Allah SWT. Agama Islam adalah agama yang mentauhidkan Allah dan telah lama wujud, bermula dengan Nabi Adam AS- Nabi Muhammad SAW, meski yang membedakan antara nabi-nabi ialah dari segi syariat.
Nama Agama Kristian dan Yahudi pun merujuk kepada kaum atau rasul pada masa nabi-nabi itu. sedang syariat asal Kristian dan Yahudi adalah Islam, yang masa itu terdapat lebih 1,8 ratus bilion Muslim di dunia. Dan mereka percaya bahawa Islam diturunkan oleh Allah kepada kesemua rasul-rasulnya, termasuk Nabi Adam AS, Nabi Nuh AS, Nabi Ibrahim AS, Nabi Musa AS, Nabi Isa AS, dan Nabi terakhir Muhammad SAW. Pengikut syariat-syariat asal Kristian dan Yahudi adalah bergelar ahli kitab, dan Mereka yang beriman dengan ajaran agama Islam bergelar Muslim.
Umat Islam percaya bahwa makhluk yang berada di alam pana ini termasuk tumbuh-tumbuhan, binatang, angin, air, bumi, bulan, matahari, bintang dan segalanya patuh dan tunduk kepada ketentuan yang ditetapkan oleh Allah SWT. Tidak tertinggal malaikat, manusia, dan jin harus patuh terhadap ajaran Islam kecuali Iblis serta sebahagian dari jin ingkar kepada perintah Allah SWT.
Umat Islam percaya Nabi Muhammad SAW diutuskan oleh Allah, untuk menyempurnakan syariat yang terdahulu dengan turunnya Al-Quran sebagai panduan dan muamallat ‘baginda’ sebagai penerangnya.
Dalam Islam, ada tiga konsep yang penting yaitu iman, amal dan ihsan. Ringkasnya Iman adalah berkaitan aqidah seorang Muslim. Kepercayaan ini bersandarkan kepada enam perkara yang disebut Rukun Iman, dan Rukun Islam ada lima perkara dan berkait terhadap seorang Muslim, bila ihsan menyentuh adab seorang muslim.
Konteks itulah menuntun kita untuk lebih berpikir ‘jernih’, melakukan analisa, kemana arah perjuangan umat Islam itu, sehingga tidak ‘ngambang’ dan menjadi bulan-bulan untuk suatu kepentingan yang tidak jelas dan tidak membela kepentingan umat Islam.***

Pendidikan
Oleh: Afdiannoor Rahmanata
DIDIK anak-anak agar menjadi orang pandai….! Menurut saya kalimat itu mungkin hanya sebuah anjuran, atau perintah kepada orang tua, dan guru. Namun dibalik kalimat tersebut memiliki makna yang makro. Kenapa? Dalam tatanan dunia pendidikan, aspek untuk mendidik anak-anak tidak terlepas dari tanggung jawab pemerintah dan masyarakat.
Pemerintah disini berkewajiban memberikan fasilitas baik melalui jalur sekolah (formal) maupun jalur luar sekolah (non formal), namun kedua jalur itu harus mendapat dukungan masyarakat selaku objeknya terutama dalam menjalankan pendidikan jalur luar sekolah. Kendati jalur formal dan non formal berjalan lancar namun terkedala dalam berbagai aspek diantaranya kelemahan sistem pendidikan nasional yang secara substansial harus memerlukan perubahan. Sistem pendidikan sekarang ini terlalu sentralistik mengingat era otonomi dengan digulirkannya desentralisasi. Bahkan terjadi inkonsisten dimana pendidikan yang berakar pada budaya belum terkembangkan secara menyeluruh.Artinya sistem pendidikan kita masih mengacu kepada kurikulum pusat padahal kurikulum lokal potensial yang mengacu pada budaya kita untuk dikembangkan dan disebarluaskan sesuai kebutuhan pendidikan daerah. Ironisnya, sistem pendidikan seperti itu tidak didukung oleh biaya satuan pendidikan. Jadi sekolah yang terselenggara oleh pemerintah saja maka akan dibiayai dan menjadi tanggung jawab pemerintah pula.
Akibatnya kini pendidikan yang berbasis masyarakat tidak dapat terlaksana mengingat manajemen pendidikan yang sentralistik tersebut terus bergulir dan terealisasi hingga sekarang. Contoh konkrit kurikulum pendidikan dasar dan menengah dengan pelaksanaan ebtanas atau UAN alias UN dengan buku paket yang terpusat. Manajemen berbasis sekolah pun tidak dapat berjalan sesuai program akibat diatur oleh buku petunjuk pelaksana dan petunjuk teknis dari pusat yang wajib dilaksanakan oleh sekolah. Pengembangan semacam ini tidak dapat dibutuhkan anak secara riil sebab hanya menonjolkan sisi teoristisnya belaka. Anehnya anak akan berlaku pasif dan sulit untuk memunculkan inovasi atau temuan/cara baru dalam dunia pendidikan apalagi life skill (keterampilan Hidup,red).Namun harus anda dan saya sadari, manajemen berbasis sekolah telah menawarkan keleluasaan pengelolaan sekolah dengan mengandalkan potensi untuk menciptakan kepala sekolah, guru, pengelola sistem pendidikan menjadi demokratis, transparan, dan tidak monopoli. Sejak kemerdekaan hingga era tahun 60-an pendidikan nasional terus menghadapi tantangan dengan pembangunan mengarah pada aspek pembentukan karakter bangsa dan nasionalisme. Namun dekade berikutnya, pembangunan terarah pada pertumbuhan ekonomi dan stabilitas dengan pendekatan keamanan sehingga SDM bangsa terabaikan. Dari sini masyarakat kita menjadi rentan krisis politik, sosial, hukum, ekonomi, moral, sosial dan budaya. Akankah ini berlanjut? Lalu bagaimana nasib anak-anak kita di Kalsel. Mampukah orang tua, guru, pemerintah daerah, dan masyarakat membina, mendidik, dan mengarahkan mereka. Konteks ini, saya sarankan maka yang harus dirubah sistem pendidikan sentralistik. Pemerintah daerah secara perlahan harus mengambil sikap untuk berbuat dengan mengedepankan aspek kurikulum lokal khasanah budaya kita. Bukankah aspek budaya kita masih terlupakan oleh generasi sekarang?.***

CERMIN 3

Dunia Islam
Oleh: Afdiannoor Rahmanata

ISLAM adalah satu-satunya agama besar yang berkembang dengan pesat sekali di seluruh penjuru dunia. Dalam kurun waktu dua abad saja Islam telah tersebar hamper separoh dunia, dan menghancurkan kerajaan-kerajaan besar, sekaligus membina satu dunia baru yaitu dunia Islam. Dalam tiga abad pertama sejarah Islam (650-1.000 M) bagian dunia yang dikuasa umat Islam adalah bagian yang paling maju serta memiliki peradaban tinggi. Buktinya di kota-kota besar daerah Timur Tengah yang indah terdapat masjid-masjid yang megah, universitas-perguruan tinggi dan perpustakaan besar yang menyimpan peradaban dan hikmah lama yang bernilai tinggi. Sementara ketika itu, di Eropa masih tenggelam dalam dunia kegelapan. Akan tetapi dalam masa tiga abad berikutnya, mulai mengalami gejala kemunduran secara perlahan dalam waktu panjang. Misalnya, dalam lapangan agama, umat Islam makin lama makin beku pikirannya bahkan beranggapan bahwa pintu Ijtihad (yakni memahami Al-Quran dan Sunnah dengan akal sehat) telah tertutup. Sehingga merasa cukup mengikuti (taklid) pendapat para alim ulama. Akibatnya bid’ah dan khurafat merajalela di kalangan umat. Sementara akhlaq pun telah merosot, dimana umat Islam hanya mementingkan kehidupan dunia dari kehidupan akhirat. Dalam lapangan politik sosial, umat Islam mulai terdesak oleh bangsa-bansa Barat. Dimulai hancurnya Baghdad, terusirnya umat islam dari Spanyol, kemudian dipukul mundurnya Turki di Wina. Hingga berlanjut pengeroyokan terhadap Turki di Timur Tengah kemudian jatuh/takluk, termasuk di India dan Asia Tenggara.
Lapangan Ekonomi, sejak diketemukannya jalan laut ke Timur oleh bangsa Barat, perdagangan ke Timur yang semula dikuasai oleh umat Islam berpindah ketangan bangsa Barat, sehingga bertambah maju dan kuat, namun umat Islam semakin lemah dan melarat. Lapangan Ilmu Pengetahuan, cukup memprihatinkan, sebab kemunduran ekonomi, social, dan politik sangat berpengaruh terhadap bidang ilmu pengetahuan, sedang pengetahuan Barat semakin berkembang dengan pesat yang dimulai dengan zaman reneisance, hingga mengahsilkan revolusi Industri.
Segala lini kehidupan dunia Islam sangat tertinggal dengan dunia Barat, bahkan akhir abad 18 seluruh dunia Islam berada di bawah penjajahan bangsa-bangsa Barat. Akibat tekanan imprialisme Barat itulah kemudian muncul beberapa orang pemimpin dan ulama yang bercita-cita dan berusaha keras untuk mengembalikan kejayaan Islam dan umatnya. Gerakan itu kemudian dikenal kebangkitan kembali dunia Islam, yang lebih popular dengan gerakan reformasi dan modernisasi Islam.
Mungkin anda dan saya akan berpikir, mampukah umat Islam mengalami kejayaan seperti masa lampau. Secara parsial kelemahan dan kekurangan umat Islam hingga sekarang ternyata tidak dapat ditutup-tutupi, sebab yang menghancurkan generasi, akhlaq kaum muslimin tidak lain dari kalangan umat Islam sendiri. Ini berarti kecanggihan pengetahuan dapat merosotkan nilai-nilai agama bila tanpa didasari pengetahuan agama yang matang dan mumpuni. Lalu sampai kapan kita dapat mengakhiri petuangan dari generasi ke generasi umat Islam hingga mencapai kejayaan? Apakah yang mengikut ulama, umara dan tokoh yang dimuliakan, hingga mencapai umat yang satu (umatan wahidah) dan perpegang kepada Al-Qur’an dan Al-Hadits. Namun bila ingin selamat dunia dan akhirat maka berpeganglah kepada yang dua yakni Qur’an dan sunnah.***

CERMIN 2

Korupsi
Oleh: AFDIANNOOR RAHMANATA

Korupsi di Indonesia sudah menyebar bagai virus, meski hanya kasat ‘mata’ dan ‘terdengung’ dalam sebuah pemberitaan, namun perbincangan tentang korupsi sudah merambah ke berbagai lini kehidupan, baik desa maupun kota.
Kata korupsi sudah ‘membumi’ dan sulit untuk terhapuskan, mengingat kata korupsi dibarengi dengan perbuatan atau tindakan. Untuk mengatasi, memberantas, mencegah, dan mengendalikan agar ‘orang’ tidak bertindak korupsi, maka DPR pun mengesahkan UU No Tipikor dan lembaga ‘penghukum’ yakni Pengadilan KPK.
Dalam menyerap dan memaknai ‘musibah’ korupsi, oleh berbagai elemen masyarakat, LSM dan lembaga lainnya selalu dikampanyekan.
Korupsi bahasa latin: corruptio dari kata kerja corrumpere busuk, rusak, menggoyahkan, memutarbalik, menyogok, perilaku pejabat publik, baik politisi maupun pegawai negeri, yang secara tidak wajar dan tidak legal memperkaya diri atau memperkaya mereka yang dekat dengannya, dengan menyalahgunakan kekuasaan publik yang dipercayakan kepada mereka.
Dari sudut pandang hukum, tindak pidana korupsi secara garis besar mencakup unsur-unsur yakni perbuatan melawan hokum, penyalahgunaan kewenangan, kesempatan, atau sarana, memperkaya diri sendiri, orang lain, atau korporasi, merugikan keuangan negara atau perekonomian negara.
Selain itu terdapat beberapa jenis tindak pidana korupsi yang lain, diantaranya
memberi atau menerima hadiah atau janji (penyuapan), penggelapan dalam jabatan,
pemerasan dalam jabatan.
Dalam arti yang luas, korupsi atau korupsi politis adalah penyalahgunaan jabatan resmi untuk keuntungan pribadi. Semua bentuk pemerintah atau pemerintahan rentan korupsi dalam prakteknya. Beratnya korupsi berbeda-beda, dari yang paling ringan dalam bentuk penggunaan pengaruh dan dukungan untuk memberi dan menerima pertolongan, sampai dengan korupsi berat yang diresmikan, dan sebagainya. Titik ujung korupsi adalah kleptokrasi, yang arti harfiahnya pemerintahan oleh para pencuri, di mana pura-pura bertindak jujur pun tidak ada sama sekali.
Korupsi yang muncul di bidang politik dan birokrasi bisa berbentuk sepele atau berat, terorganisasi atau tidak. Walau korupsi sering memudahkan kegiatan kriminal seperti penjualan narkotika, pencucian uang, dan prostitusi, korupsi itu sendiri tidak terbatas dalam hal-hal ini saja. Lalu bagaimana pemberantasan Korupsi di Kalsel ?***

cermin 1

Politik Islam
Oleh: AFDIANNOOR RAHMANATA
MASA ke masa telah terlampaui, namun segala bentuk ‘kepuasan’ tidak pernah kunjung tiba. Kepuasan akan tercapai bilamana dapat terealisasi sesuai harapan. Tak terkecuali, aspirasi masyarakat yang kian hari, minggu, bulan, tahun, hingga silih berganti pemilu semakin tidak terwujud dan masih menumpuk dalam gedung wakil rakyat yang notabene sebagai rumah mewah ala khas budaya daerah. Padahal paradigma baru dan format baru dalam perpolitikan selalu didengungkan hingga mengalir bagai air ke pelosok desa, yang secara sedikit demi sedikit meracuni masyarakat pedesaan untuk andil dalam menentukan nasib daerah, bangsa, negara. Salah satunya memantapkan format baru politik Islam, namun politik Islam yang berupaya membangun umat Islam beserta berbagai institusi yang bisa didirikan di tengahnya sebagai publik dan oposisi belum mampu menembus dan mengubah/membangun ‘wajah’ barunya di tengah masyarakat. Konkritnya politik Islam sangat identik dengan Partai Politik (parpol) berbasis Islam, seperti PPP, PKB, PBR, PKS, PBB, PNU, PP, PII, Masyumi, Partai Matahari Bangsa (PMB) partai baru bentukan angkatan muda muhammadiyah dan partai Islam lainya. Namun bisa juga dikategorikan sebagai institusi berbasis Islam seperti ormas Islam, pers Islam, LSM Islam, maupun pendidikan Islam. Dalam perjuangannya parpol berbasis umat Islam ini masih lemah, bahkan hampir tidak terdengar, akibatnya kepercayaan publik turun drastis terhadap institusi tersebut, meski pemeluk agamanya Islam. Alasanya, komunitas umat Islam yang memiliki aspirasi politik masih terbatas dalam memelihara dan mengembangkan aspirasi itu ke hadapan khalayak luas sehingga muncul ketakutan dalam menyiasati/keberanian untuk mendesak parpol Islam dalam pengambilan kebijakan demi kepentingan rakyatnya.
Ironisnya, para fungsionaris parpol Islam relative banyak yang tidak mengerti dan paham betul terhadap komunitas public masyarakat muslim dan celakanya parpol Islam hanya dijadikan symbol untuk meraih sukses, meraup keuntungan pribadi, dan mencabik-cabik kaum muslim dengan dalih berjuang untuk kepentingan umat. Buktinya, Pemilu 2004 lalu telah membangkitkan parpol Islam dengan eofuria umat, hingga wakil-wakilnya di legislatif berhamburan. Namun alhasil, janji palsu, dan nanti…. nanti…. setelah saya dan anda jadi anggota dewan yang terhormat akan perjuangkan nasib kalian. Benarkah? Jawabnya, mungkin anda yang tau!!!. Kontek ini menyakinkan saya dan mungkin anda bahwa akan terjadi pergeseran paradigma di kalangan umat Islam apolitis irasional menjadi politis rasional. Karena itu tidak heran bila rakyat berteriak. “Berhentilah bicara politik, rakyat butuh beras. Kami butuh uang untuk mendukung anda,”. Terjadinya semacam ini, yang memunculkan sebuah kekeliruan lama politik Islam mengingat umat Islam tidak terbentuk dalam komunitas public yang tidak menonjolkan kelompok, dan golongan.
Lalu apakah Pemilu 2009, akan berlanjut melahirkan wakil-wakil parpol Islam di parlemen yang reformis dengan menyokong terbangunnya kekuasaan politik Islam? Jawabnya tergantung dari gaya parpol Islam untuk menawarkan produk-produk baru secara mesra kepada rakyat dan umat Islam. Bila mampu menggaet potensi umat maka tidak mustahil parpol Islam dengan kekuatanya akan menjadi raksasa kekuasaan. Namun saya dan mungkin anda sadari kekalahan parpol Islam dalam setiap Pemilu lantaran kesalahan dirinya sendiri yang tidak mengelola menejemen, agenda, platform, program, ideologi, kepemimpinan, jaringan, dan aksi secara baik. Lalu, Apa yang pernah diperbuat wakil rakyat parpol Islam di Kalsel? Dapatkah menjadi cerminan bagi masyarakat Kalsel yang kental Islamnya? Andalah yang menjawabnya! Wallahu a’lam Bisshawwab

Jumat, 23 Mei 2008

PMB-PC

PMB di Kalsel Sudah Miliki 50 Pimpinan Cabang (PC)
Banjarmasin
Sekretaris Majelis Imarah PW Partai Matahari Bangsa (PMB) Kalsel Afdiannoor Rahmanata, SPt menyatakan 10 PD Partai Matahari Bangsa (PMB) Kabupaten/kota yang terbentuk di Kalsel yakni PD PMB Kota Banjarmasin, PD PMB Banjarbaru, PD PMB Barito Kuala, PD PMB Tanah Laut, PD PMB Tanah Bumbu, PD PMB Kotabaru, PD PMB Tapin, PD PMB Hulu Sungai Selatan (HSS), PD PMB Hulu Sungai Tengah (HST), dan PD PMB Hulu Sungai Utara (HSU) siap diverifikasi KPUD Provinsi Kalsel dan KPUD Kabupaten/Kota. "Dan insya Allah KTP dan KTA di tiap kabupaten/kota sudah terkumpul sesuai dengan persyaratan KPU, yang artinya siap diverifikasi pada 3-20 Juni 2008 mendatang," bebernya.
Sedang PD PMB Banjar, PD PMB Balangan, dan PD PMB Tabalong tetap konsentrasi pembentukan PC PMB di kecamatan, rayon dan ranting. "Kita sudah memiliki sedikitnya 50 Pimpinan Cabang (PC) se-Kalsel," tuturnya.
PMB merupakan partai alternatif berasaskan Islam, dengan platform integritas nasional (al wahda al wathaniyah) dimana perbedaan agama, suku, ras, dan adat istiadat tidak boleh dijadikan sebagai kendala dan perpecahan. kemudian keadilan (al adalah) yakni keadilam milik seluruh rakyat dan harus diperjuangkan dengan membumikan 'amar ma'ruf nahi mungkar sehingga cita-cita politik Islam terwujud. dan penegakkan nilai-nilai kemanusiaan (qamat al huquq al insyaiyyah)sesuai dengan prinsip islam yang menjamin hak hidup, serta ksejahteraan rakyat (al mashlahat al ijtima'yah) dengan memperjuangkan kesejahteraan rakyat Indonesia sehingga tercipta sistem politik dan ekonomi seperti terpenuhi kebutuhan sandang, pangan, papan bagi umat manusia.
sebelumnya Rapat Koordinasi (Rakornas) III Partai Matahari Bangsa (PMB) di Hotel Sahid Jakarta pada 21-23 April 2008 membahas persiapan verifikasi KPU dalam menghadapi Pemilu 2009 mendatang. Selain itu, verifikasi internal partai juga dilakukan, dimana secara nasional 90% sudah memiliki PD di kabupaten/kota dan PC di kecamatan, dengan 33 PW di tingkat Provinsi. Sekretaris PW PMB Kalsel Afdiannoor Rahmanata, SPt mengungkapkan hal itu di Banjarmasin. "Memang, insya Allah kita lulus verifikasi sebagai peserta Pemilu 2009, termasuk PW PMB Kalsel juga diyakini dapat diverifikasi KPUD, sebab sudah terbentuk 11 Kabupaten/kota dengan 60% kecamatan," kata mantan aktivis kampus era 1998 ini, Jumat(23/5).
Memang sebelumnya masalah verifikasi dalam Rakornas III itu, katanya, namun Pimpinan Pusat (PP) Partai Matahari Bangsa (PMB) juga mencalonkan 13 nama menjadi calon presiden alternatif yang kemudian disodorkan kepada seluruh PW se-Indonesia. Di antaranya Gubernur Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X dan Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof DR HM Din Syamsudin MA, Mensesneg Hatta Radjasa, mantan Gubenur DKI Jakarta Sutiyoso, Ketua Umum PP PMB Imam Addaruqutni, dan kader PAN Jeffrie Giovanie. "Kita berharap figur-figur muda akan memimpin bangsa Indonesia ke depan," kata alumni IMM Kalsel ini.
(rel)

Rabu, 16 April 2008

serah terima

Kapolda Ambil Alih Propam
Banjarmasin, BARITOPOST
Dalam sertijab sejumlah pejabat utama Mapolda Kalsel di Aula Bhayangkara Mapolda Kalsel, Selasa (15/4), ternyata jabatan untuk Kabid Propam dibiarkan lowong. Jabatan itu untuk sementara waktu dipegang langsung oleh Kapolda Kalsel Brigjen Halba R Nugroho.
Hal itu sangat berkaitan dengan calon pejabatnya, AKBP Akhmad Sun'an yang mantan Kapolres Ketapang Kalbar sedang bermasalah dan diperiksa oleh Mabes Polri, menyusul dugaan terlibat illegal logging di Ketapang.
Sekedar mengingatkan, pada operasi yang dimulai 14 Maret lalu itu hingga kini di Ketapang, Direktorat V/Bareskrim Mabes Polri berhasil menyita kayu ilegal. Tak kurang dari 12 ribu meter kubik kayu jenis bengkirai senilai sekitar Rp208 milyar disita polisi bersama 19 kapal layar motor dan tiga kapal motor. Diduga, para cukong sudah bekerja sama dengan sejumlah perwira setempat.
Alhasil, dalam sertijab yang seyogyianya diikuti secara genap oleh pejabat yang terkait sertijab, justru ganjil. Mantan Kabid Propam AKBP Damisnur sendiri akan dipromosikan ke Pamen Mabes Polri. Jabatan definitif kemungkinan akan terisi dalam waktu dekat ini, jika sudah ada TR (telegram rahasia) dari Mabes.
Selain itu, pejabat yang disertijabkan antara lain,
Karolog Polda Kalsel Kombes Drs Sulistiyadi yang dipindah dan menduduki jabatan baru sebagai Irbidjemenlog Itwil 4 Itwasum Mabes Polri. Pengganti Sulistiyadi sekaligus menduduki jabatan Karolog Polda Kalsel adalah Kombes Drs Michael Aries Sudarmono yang sebelumnya adalah Karolog Polda Sulteng.
Dimutasi juga Dirsamapta Polda Kalsel Kombes Drs Yusrizal Koto yang akan menjadi Karo Ops Polda Sumbar. Penggantinya adalah AKBP Ndang Supriyatna yang dahulunya Wakapoltabes Jambi.
Kabid Dokkes yang sebelumnya dijabat AKBP TB Rianto kini dilimpahkan kepada AKBP Setyo Purwanto. Terbaru berdasarkan TR tertanggal 14 April ini adalah Satbrimob Polda yang sebelumnya dipegang AKBP Antung Muhammad diserahkan kepada AKBP Nirboyo. Antung yang kini sedang pendidikan Sepim di Mabes diserahi tugas sebagai Pamen Polda Kalsel.
Kapolda dalam sambutannya berharap, para pejabat utama yang baru dilantik bisa menjalankan tugas dan fungsinya dengan sebaik-baiknya, demi mengangkat citra Polri yang kini sedang mendapat sorotan dari berbagai pihak.
Kepada pejabat yang baru diwajibkan menandatangani kontrak kerja sebagai upaya mewujudkan aparat yang bersih, transparan dan akuntabel di mata masyarakat.
"Ada sejumlah poin penting yang mesti diperhatikan dalam kontrak kerja itu, yakni pejabat wajib disiplin dalam bekerja, tidak melakukan korupsi, tidak menerima suap, tidak menjual jabatan untuk kepentingan pribadi atau kelo0mpok tertentu, wajib menjalankan tribrata, wajib sebagai panutan dan teladan bawahannya dan masyarakat dan wajib membangun kultur kerja yang positif," jelasnya. afd

Kamis, 10 April 2008

HUKIN

Mahasiswa ‘Serbu’ Mapolda Kalsel
Banjarmasin, BARITO POST
Sejumlah mahasiwa yang menamakan diri Aliansi Solidaritas Mahasiswa Daerah (Asmad), Gerakan Mahasiswa Pangeran Antasari (GMPA), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Aliansi Advokad Pemuda Daerah (AAPD), BEM Sekolah Tinggi Teologi (STT), dan Komite Mahasiswa Pemuda Anti Kedzaliman (Kompak) menggelar aksi demo di Mapolda Kalsel, untuk meminta Kapolda Kalsel mengutuk keras oknum polisi ke kampus Universitas Halo Ole Kendari Sulteng dan Universitas Nommensen Medan Sumut. Selain itu, mahasiswa juga mendesak Kapolda Kalsel Halba R Nugroho selaku pimpinan kepolisian di daerah ini meminta maaf kepada mahasiswa Kalsel atas tindak kekerasan dan pembubaran paksa yang dilakukan kepolisian saat aksi kedatangan Presiden Soesilo Bambang Yudoyono (SBY) dan aksi penolakan listrik di kantor PLN Banjarmasin. “Kita meminta kapolda agar memproses hukum aparat yang telah melakukan tindakan kekerasan dan pembubaran paksa terhadap mahasiswa saat aksi kedatangan Presiden SBY dan aksi penolakan pemadaman listrik di kantor PLN Banjarmasin waktu lalu,” kata koordinator lapangan demo Heri saat berorasi di depan Mapolda Kalsel Jalan S Parman pukul 11.oo wita.
Aksi unjuk rasa yang sempat memacetkan arus lalu lintas di Jalan S Parman itu, juga diwarnai aksi poster dan pamflet bertuliskan ‘hentikan kekerasan’, ‘kalian bukan pengayom masyarakat, melainkan monster masyarakat’ itu berlangsung selama satu saja diterima Waka Polda Kalsel Kombes Pol Damianus Zacki, dan Kabid Humas Polda Kalsel AKBP Puguh Raharjo, juga hadir Irwasda Kombes Pol Kris Hermanto, serta unsure petinggi Polda Kalsel lainnya.
Keinginan mahasiswa pun akhirnya diterima pihak Polda Kalsel, dengan menyampaikan langsung pernyataan mahasiswa ke Mabes Polri melalui faksmile. “Kita mendukung rekan-rekan mahasiswa dalam menyampaikan aspirasinya dengan cara santun dan penuh etika,” kata Puguh.
Dalam aksi demo itu ada satu mahasiwa asal Universitas Medan bernama Liston dan satu mahasiswa asal Universitas Halo Ole bernama Frans. Usai aksi demo, Frans menyatakan pihaknya mewakili mahasiswa sangat gembira dengan sikap Polda Kalsel yang mendukung aksi mahasiswa, dengan tidak mengedepankan tindak kekerasan. “Kita berterima kasih kepada Kapolda Kalsel, karena dengan cepat menerima aspirasi mahasiswa,” katanya.
Dia menilai, kemerdekaan warga negara dalam menyampaikan pendapat dimuka umum dalam rangka kritik sosial masih terbelenggu kekuasaan yang diwariskan orde baru. “Aparat merupakan senjata yang paling ampuh dalam melakukan pembungkaman terhadap siapa saja yang melawan hukum,” katanya.
Di tempat terpisah, LSM Kompak juga menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor pos besar-Hotel Arum-Hotel Mentari Jalan Pangeran Samudera Banjarmasin. Mereka mengkritisi tingginya harga sembako dan sulitnya mencari Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis minyak tanah.
Aksi yang berjumlah puluhan mahasiswa itu sempat memacetkan lalu lintas di kawasan Jalan Pangeran Samudera itu, juga meminta pemerintah memperhatikan aspirasi masyarakat ‘bawah’. “Kita minta pemerintah memperhatikan keluhan dan aspirasi masyarakat, sekarang kebutuhan masyarakat kian sulit, dengan harga yang cukup tinggi,” kata Presidium Kompak Agus. afd

Senin, 07 April 2008


Kapolda Kalsel Brigjen Pol Halba R Nugroro didampingi Direktur Lalu Lintas Kombes Pol M Son'ani dan pejabat teras Polda Kalsel mencoba kendaraan bantuan dari Mabes Polri bertempat di Mapolda Kalsel. (afd/foto)

Fhoto bersama teman2 wartawan TV dan Koran Harian Lokal bersama Kapolri Jenderal Pol Sutanto di Mapoltabes Banjarmasin. (afd/doc)

Mantap BOZZZ

Indahnya Menatap kebesaran Ilahi di Baitullah Masjidil Haram

Minggu, 06 April 2008

Simpan Narkoba, Pemungut Sampah Ditangkap Polisi

Banjarmasin, BARITO POST

Abdullah alias Sidul (36) warga Jalan Junjung Buih 3 RT 11 Kelurahan Karang Mekar Banjarmasin Tengah ditangkap petugas Sat I Direktorat Narkoba Polda Kalsel di kawasan depan pintu kamar No 18 Hotel Tambangan Jalan A Yani Km 5,5 Banjarmasin Timur.

Barang bukti yang disita petugas yakni 8 butir pil ineks dan 1 paket SS yang disimpan di bawah bak sampah depan kamar hotel.

Informasi yang dihimpun polisi, ketika tersangka menjadi incaran, karena diduga banyak memiliki narkoba, maka ternyata ada rencana transaksi yang disepakati di kawasan Hotel Tambangan.

Ketika tersangka ada ketika itu, polisi langsung menangkapnya, dan diminta tersangka menunjukkan barang bukti yang disimpannya, yang memang sudah disembunyikan di bawah bak sampah depan kamar hotel.

Pengakuan Abdullah yang kesehariannya sebagai pemungut sampah itu, kalau dia hanya kurir, dan pemilik narkoba adalah It. “Saya hanya mengambil dan berniat mengantarkannya saja,” katanya.

Satu butir ineks dijual seharga Rp120 ribu oleh It, dan saya menjual kepada pembeli Rp140 ribu per butir, dan untuk SS setiap paket Rp150 ribu. “Saya bekerja hanya sebagai pemungut sampah dan digaji Rp500 ribu,” kata pria tersebut.

Direktur Narkoba Polda Kalsel Kombes Pol Sukirman melalui Kasat I AKBP I Made Wijana SIK, MInggu (6/4) membenarkan penangkapan terhadap tersangka, dan menyita barang bukti 8 butir ineks dan 1 paket SS. Tak ayal, tersangka bakal dikenakan UU RI No 5 Tahun 1997 tentang phikotropika golongan satu dan dua.

Dari 8 butir ineks tersebut, terdiri 5 butir ineks merk mercy warna merah, dan 3 butir ineks merk kupu-kupu warna hijau, dan 1 paket SS seberat 0,28 gram. “Kita terus melakukan pengembangan terhadap keterangan tersangka, dimana ada pemilik yang disebut-sebut tersangka,” katanya. afd

CERMIN I

Peluang Parpol Baru

Oleh: AFDIANNOOR RAHMANATA

Pesta demokratisasi makin terbuka lebar. Ini ditandai dengan keputusan Departemen Hukum HAM RI dengan meloloskan 24 partai politik (Parpol) baru dari 115 parpol baru yang berdiri di Indonesia. Dalam tatanan politik, tidak ada parpol yang benar-benar aman dalam perhelatan politik Pemilu 2009. Artinya, bisa saja parpol baru mendulang suara yang cukup signifikan pada pemilu mendatang yang digelar 5 April 2009, mengalahkan parpol lama yang bercokol dalam ‘percaturan’ politik. Salah satu contoh adalah Partai Demokrat, pada Pemilu 2004 berhasil menempati posisi ke-4 setelah partai Golkar, PDI Perjuangan, dan PPP, bahkan partai Demokrat dapat mengalahkan PKS, PAN dan PKB dengan perolehan 55 kursi DPR RI atau 10%. Untuk Pemilu 2009, diprediksi 4 parpol baru yang akan menuai suara signifikan dan membuat kejutan serta menggiring ‘jejak’ Partai Demokrat adalah Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) yang dikomado Jenderal (Purn) Wiranto, Partai Matahari Bangsa (PMB) dipimpin Imam Addaruqutni, Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) dikomando Chairul Anam, dan Partai Demokrasi Pembaruan (PDP) dipimpin Roy BB Janies. Kenapa demikian? Memang kehadiran parpol baru tidak dapat dipandang remeh, sebab 7 parpol yang sudah lolos Electoral Threshold (ET) belum tentu aman dari posisinya karena akan terjadi naik turun suara. Berdasarkan survey Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), dan The Akbar Tandjung Institute (TATI) menyatakan 4 parpol baru yakni Hanura, PMB, PKNU, dan PDP berpeluang besar ‘mendulang’ suara signifikan pada Pemilu 2009. Alasannya, ke-4 parpol baru itu cukup memiliki jaringan kuat, ditopang ‘pecahan’ dari parpol lama. PMB berasas Islam akan mampu ‘berbicara’ di Pemilu 2009, selain ‘pecahan’ PAN, juga massa Muhammadiyah, para simpatisannya dan masyarakat yang bersimpati akan membesarkan PMB. Apalagi jaringan PMB memiliki infrastruktur cukup kuat sampai mengakar ke pelosok, dan daerah terpencil di Indonesia. Kemudian Partai Hanura adalah partai yang mempunyai basis massa jelas, partai tersebut akan membidik suara massa Golkar yang kecewa. Eks Golkar di daerah, akan memilih Hanura karena kedekatan emosional. Bahkan Hanura juga akan dicoblos militer. Sebab, bagaimanapun Wiranto adalah figur yang masih dekat dengan militer. Dua basis massa itu akan‘menggemukkan’suara Hanura. Sementara PDP adalah partai yang mempunyai basis nasionalis. PDP akan memperoleh suara dari pihak yang kecewa dengan PDIP. Selain itu, PDP juga akan mendapatkan suara dari kaum nasionalis yang belum‘tertampung’di PDIP dipimpin Magewati S. Dan terakhir PKNU, adalah partai Islam yang paling diuntungkan dengan kondisi PKB saat ini. Massa PKB akan berbondong pindah ke PKNU, ditopang para massa Nahdhatul Ulama (NU). Berdasarkan ‘kacamata’dari Pemilu 1999 ke 2004, banyak perubahan signifikan dalam hal perolehan suara sebagaimana yang dialami Partai Keadilan (PK) dan Partai Bulan Bintang (PBB). Ketika itu PK pada 1999 hanya mendapatkan 7 kursi di DPR ternyata bisa mendapatkan 45 kursi pada 2004. Namun, PBB justru mendapatkan sebaliknya. Pada 1999 suaranya signifikan, malah di Pemilu 2004 turun drastis. Karena itu, Pemilu 2009 sangat dimungkinkan dengan kejutan dari partai baru, mengingat kunjungan ‘petinggi’ parpol baru ke daerah-daerah cukup rutin. Lalu untuk memastikannya, tentu mari kita selaku warga negara Indonesia berlomba-lomba mensuksekan Pemilu 2009 yang hanya satu tahun lagi digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), dan menghindari budaya konflik, dengan tidak membuat kekacauan di masing-masing daerah. wallahu a’lam bishawab.***

Mengenai Saya

lahir di Banjarmasin Kalsel dan besar dari keluarga muslim yang taat kepada ajaran agama ISLAM berdasarkan Al Quran dan Hadist. sekolah di perguruan Muhammadiyah, dan sempat menamatkan pendidikan tinggi di Fakultas Pertanian.