Minggu, 06 April 2008

CERMIN I

Peluang Parpol Baru

Oleh: AFDIANNOOR RAHMANATA

Pesta demokratisasi makin terbuka lebar. Ini ditandai dengan keputusan Departemen Hukum HAM RI dengan meloloskan 24 partai politik (Parpol) baru dari 115 parpol baru yang berdiri di Indonesia. Dalam tatanan politik, tidak ada parpol yang benar-benar aman dalam perhelatan politik Pemilu 2009. Artinya, bisa saja parpol baru mendulang suara yang cukup signifikan pada pemilu mendatang yang digelar 5 April 2009, mengalahkan parpol lama yang bercokol dalam ‘percaturan’ politik. Salah satu contoh adalah Partai Demokrat, pada Pemilu 2004 berhasil menempati posisi ke-4 setelah partai Golkar, PDI Perjuangan, dan PPP, bahkan partai Demokrat dapat mengalahkan PKS, PAN dan PKB dengan perolehan 55 kursi DPR RI atau 10%. Untuk Pemilu 2009, diprediksi 4 parpol baru yang akan menuai suara signifikan dan membuat kejutan serta menggiring ‘jejak’ Partai Demokrat adalah Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) yang dikomado Jenderal (Purn) Wiranto, Partai Matahari Bangsa (PMB) dipimpin Imam Addaruqutni, Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) dikomando Chairul Anam, dan Partai Demokrasi Pembaruan (PDP) dipimpin Roy BB Janies. Kenapa demikian? Memang kehadiran parpol baru tidak dapat dipandang remeh, sebab 7 parpol yang sudah lolos Electoral Threshold (ET) belum tentu aman dari posisinya karena akan terjadi naik turun suara. Berdasarkan survey Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), dan The Akbar Tandjung Institute (TATI) menyatakan 4 parpol baru yakni Hanura, PMB, PKNU, dan PDP berpeluang besar ‘mendulang’ suara signifikan pada Pemilu 2009. Alasannya, ke-4 parpol baru itu cukup memiliki jaringan kuat, ditopang ‘pecahan’ dari parpol lama. PMB berasas Islam akan mampu ‘berbicara’ di Pemilu 2009, selain ‘pecahan’ PAN, juga massa Muhammadiyah, para simpatisannya dan masyarakat yang bersimpati akan membesarkan PMB. Apalagi jaringan PMB memiliki infrastruktur cukup kuat sampai mengakar ke pelosok, dan daerah terpencil di Indonesia. Kemudian Partai Hanura adalah partai yang mempunyai basis massa jelas, partai tersebut akan membidik suara massa Golkar yang kecewa. Eks Golkar di daerah, akan memilih Hanura karena kedekatan emosional. Bahkan Hanura juga akan dicoblos militer. Sebab, bagaimanapun Wiranto adalah figur yang masih dekat dengan militer. Dua basis massa itu akan‘menggemukkan’suara Hanura. Sementara PDP adalah partai yang mempunyai basis nasionalis. PDP akan memperoleh suara dari pihak yang kecewa dengan PDIP. Selain itu, PDP juga akan mendapatkan suara dari kaum nasionalis yang belum‘tertampung’di PDIP dipimpin Magewati S. Dan terakhir PKNU, adalah partai Islam yang paling diuntungkan dengan kondisi PKB saat ini. Massa PKB akan berbondong pindah ke PKNU, ditopang para massa Nahdhatul Ulama (NU). Berdasarkan ‘kacamata’dari Pemilu 1999 ke 2004, banyak perubahan signifikan dalam hal perolehan suara sebagaimana yang dialami Partai Keadilan (PK) dan Partai Bulan Bintang (PBB). Ketika itu PK pada 1999 hanya mendapatkan 7 kursi di DPR ternyata bisa mendapatkan 45 kursi pada 2004. Namun, PBB justru mendapatkan sebaliknya. Pada 1999 suaranya signifikan, malah di Pemilu 2004 turun drastis. Karena itu, Pemilu 2009 sangat dimungkinkan dengan kejutan dari partai baru, mengingat kunjungan ‘petinggi’ parpol baru ke daerah-daerah cukup rutin. Lalu untuk memastikannya, tentu mari kita selaku warga negara Indonesia berlomba-lomba mensuksekan Pemilu 2009 yang hanya satu tahun lagi digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), dan menghindari budaya konflik, dengan tidak membuat kekacauan di masing-masing daerah. wallahu a’lam bishawab.***

Tidak ada komentar:

Mengenai Saya

lahir di Banjarmasin Kalsel dan besar dari keluarga muslim yang taat kepada ajaran agama ISLAM berdasarkan Al Quran dan Hadist. sekolah di perguruan Muhammadiyah, dan sempat menamatkan pendidikan tinggi di Fakultas Pertanian.